PROFIL
PROFIL
STANDAR PELAYANAN PUBLIK
STANDAR PELAYANAN PUBLIK
KONTAK
KONTAK
TRANSPARASI KEUANGAN
TRANSPARASI KEUANGAN
SATU DATA
SATU DATA
LAIN-LAIN
LAIN-LAIN

Pengimbasan Metematika Metode "GASING"

Pengimbasan Metematika Metode

DENPASAR – Belajar matematika mungkin saat ini masih menjadi momok mengerikan bagi beberapa pelajar di Indonesia. Hitungan, menghafal rumus, hingga melihat angka-angka membuat banyak anak enggan untuk belajar menyukai pelajaran matematika.

Namun, Prof. Yohanes Surya memperkenalkan metode GASING (gampang, asik dan menyenangkan), suatu metode pembelajaran matematika dengan langkah demi langkah yang membuat anak menguasai matematika secara gampang, asyik dan menyenangkan.

Pengimbasan metode matematika GASING ini dilaksanakan oleh Gugus Jenderal Sudirman trainer dan Asisten Trainer dari SDN 2 Serangan dan SDN 3 Serangan dengan jumlah 6 orang, yang mengimbaskan di tingkat Gugus Jenderal Sudirman, Trainer dan Asisten Trainer sempat dilatih oleh tim Prof. Yohanes Surya, dari Surya institute, pada Minggu (26/11/2023).

Kepala SDN 3 Serangan, I Kadek Arta, S.Pd.SD., mengatakan, pengimbasan ini sepenuhnya didukung oleh Kura-kura Bali. Metode GASING ini adalah proses langkah demi langkah, yang disusun sedemikian rupa sehingga penguasaan materi dibangun dari pemahaman materi sebelumnya.

“Pentingnya proses langkah demi langkah ini dalam metode GASING  tercermin sewaktu anak-anak belajar suatu topik, ada titik kritis yang harus mereka lewati.  Setelah mencapai titik kritis Gasing ini mereka tidak akan sulit lagi mengerjakan soal dalam topik matematika. bagaimana metode GASING mengubah pola pikir belajar matematika jadi lebih menyenangkan tidak ada lagi ketakutan dalam belajar matematika. Matematika itu menjadi sahabat mereka,” jelas Kadek Arta.

Dalam pembelajaran metode GASING ini anak-anak diajak bermain dan bereksplorasi dengan alat peraga sehingga benar-benar terasa dan terbayang konsep yang ingin disampaikan. Jadi yang abstrak selalu diawali dengan sesuatu yang konkrit, sehingga anak-anak dapat jauh lebih mudah mengerti dan mengaplikasikan konsep yang diajarkan.

Salah satu ciri khas lain dari metode GASING adalah anak-anak dapat melakukan perhitungan di luar kepala (mencongak) dengan cepat. Selain siswa, para guru juga banyak belajar dari pelatihan GASING ini.

Menurut Prof. Yohannes bahwa para guru dari berbagai daerah ini saling bertukar pengalaman dan melatih satu sama lain. Tukar pengalaman ini membuat guru ini menjadi lebih percaya diri melatih di daerahnya. Tidak hanya melatih menghitung, metode GASING ini juga melatih keterampilan 8C yang meliputi keterampilan abad 21 tentunya ada kreativitas, kolaborasi, critical thinking, kemudian cara berkomunikasi juga memasukan unsur budaya dan kompetisional logik.

"8C ini adalah keterampilan yang sangat penting sekali untuk abad 21 ini. Nah melalui bernyanyi, menari, bermain itu membantu mengembangkan multiple intelegent seperti kecerdasan musik, kecerdasan logika, kecerdasan kinestetik. Nah, untuk menjangkau lebih banyak lagi pembelajaran online, kami ini buat dalam bentuk games juga sehingga lebih banyak orang bisa tercapai. Berikutnya ini kan ada banyak permintaan dari luar negeri juga masalah metode ini, sehingga Indonesia diharapkan bisa mengembangkan metode ini lebih jauh lagi. Ini gamesnya yang di kembangkan,” jelas Prof. Yohannes.

Menurut Kepala Bidang Pembinaan SD Disdikpora Kota Denpasar, Nyoman Suriawan, metode GASING ini sangat baik dilaksanakan di sekolah dasar mengingat nilai PISA pendidikan Indonesia di bidang numerasi masih Rendah. Sehingga pengimbasan ini sangat bermanfaat bagi pendidikan khususnya Kota Denpasar.

“Kami berterima kasih kepada pihak Kura-kura Bali sudah memfasilitasi Gugus Jenderal Sudirman sebagai pionir pelatihan GASING di Kota Denpasar. Kami berharap pihak Kura-kura Bali bisa memfasilitasi di tingkat kecamatan dan bahkan di tingkat Kota Denpasar," pungkas Nyoman Suriawan.(pk)